![]() |
| Sumber Foto: diunduh dari magicdecor.in |
WARTAALENGKA,
Jakarta - Produksi kolagen pelan menurun seiring usia. Padahal
kolagen adalah protein struktural yang menjaga kulit tetap kenyal, halus, dan
tampak muda. Suplemen memang bertebaran, tetapi tubuh sebenarnya bisa membantu
dirinya sendiri lewat pola makan yang cerdas. Catat satu hal penting lebih
dulu. Kolagen murni hanya ada pada sumber hewani, sementara sayuran tidak
menyumbang kolagen langsung. Perannya adalah menyediakan vitamin, mineral, dan
antioksidan yang dibutuhkan enzim pembentuk kolagen agar bekerja optimal, sekaligus
melindungi kolagen yang sudah ada dari kerusakan oksidatif.
1.
Brokoli
Brokoli
layak jadi andalan harian. Sayuran ini kaya vitamin C yang berperan sebagai
kofaktor kunci dalam pembentukan kolagen. Dengan porsi wajar, kebutuhan harian
vitamin C hampir terpenuhi sehingga proses sintesis kolagen di kulit, tulang,
dan jaringan ikat tetap berjalan efisien. Bonusnya, serat dan senyawa
antioksidan di dalam brokoli membantu meredam peradangan ringan yang
mempercepat penuaan kulit.
2.
Lidah
buaya
Lidah
buaya bukan sekadar bahan skincare. Sejumlah studi kecil menunjukkan konsumsi
atau aplikasi gel aloe bisa meningkatkan tanda biologis pembentukan kolagen di
lapisan dermis. Efeknya tampak pada elastisitas yang lebih baik dan kelembapan
yang lebih terjaga. Untuk konsumsi, pilih produk pangan lidah buaya yang aman
dan diolah benar, karena bagian kulitnya mengandung senyawa yang tidak
dianjurkan dikonsumsi.
3.
Bawang putih
Bawang putih memberi dukungan dari sisi lain. Kandungan
sulfur membantu pembentukan ikatan pada struktur kolagen, sementara antioksidan
alaminya membantu menekan kerusakan kolagen akibat radikal bebas. Tambahkan
bawang putih segar saat memasak sayur tumis atau sup agar manfaatnya tetap
terasa tanpa harus menambah kalori berlebihan.
4.
Tomat
Tomat
menyuplai vitamin C sekaligus likopen. Antioksidan merah ini membantu melindungi kulit dari stres oksidatif harian
seperti paparan sinar matahari dan polusi. Kombinasi vitamin C dan likopen
memberi dua manfaat sekaligus, yaitu bahan baku reaksi enzimatik pembentukan
kolagen dan perisai antioksidan untuk mempertahankannya. Tomat
matang yang dimasak dengan sedikit minyak justru membuat likopen lebih mudah
diserap.
5.
Kangkung
Sayuran
berdaun hijau seperti kangkung menyediakan klorofil dan vitamin C. Klorofil
dikaitkan dengan peningkatan prekursor kolagen di kulit, sementara vitamin C
menjaga jalur sintesis tetap aktif. Variasikan dengan bayam atau kale agar
asupan mikronutrien lebih beragam. Cara olah sederhana seperti tumis cepat atau
kukus singkat membantu mempertahankan kandungan gizinya.
6.
Paprika
Merah
Paprika
merah menutup daftar favorit. Kandungan vitamin C sangat tinggi, ditambah
senyawa capsanthin yang bersifat antioksidan dan antiinflamasi. Kombinasi ini
memberi dukungan pada pembentukan kolagen sekaligus perlindungan dari kerusakan
mikro yang membuat kulit tampak kusam dan kurang elastis.
Intinya, kulit yang sehat tidak hanya bergantung pada satu pil ajaib. Konsistensi pola makan kaya vitamin C, antioksidan, dan mineral pendukung, ditambah proteksi dari sinar matahari, tidur cukup, hidrasi, serta manajemen stres, jauh lebih menentukan. Menggabungkan brokoli, lidah buaya yang aman dikonsumsi, bawang putih, tomat, sayuran hijau, dan paprika merah dalam menu harian adalah strategi murah, masuk akal, dan selaras dengan mekanisme biologis tubuh untuk merawat kolagen. Kulit tampil lebih bugar, dompet tidak jebol, dan kebiasaan makan jadi lebih baik secara keseluruhan. (WA)
