Santri Geruduk Rumah Ridwan Kamil, Protes Ucapan Atalia Soal Dana APBN untuk Pesantren

Sumber Foto: Metro TV

WARTAALENGKA, Cianjur – Rumah mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, di kawasan Cimbuleuit, Kota Bandung, digeruduk puluhan santri pada Selasa (14/10/2025) sore. Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap pernyataan anggota Komisi VIII DPR RI, Atalia Praratya, yang juga merupakan istri Ridwan Kamil.

Massa santri datang sekitar pukul 15.25 WIB dengan menggunakan kendaraan dan melakukan longmarch menuju kediaman pribadi Ridwan Kamil. Mereka membawa spanduk dan poster berisi tuntutan, serta meneriakkan kalimat takbir dan istighfar sepanjang jalan.

Setibanya di depan rumah, para santri menyampaikan aspirasi terkait ucapan Atalia yang dinilai menyinggung kalangan pesantren. Dalam pernyataannya sebelumnya, Atalia meminta pemerintah mengkaji ulang penggunaan dana APBN untuk pembangunan ulang Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo.

“Pernyataannya sensitif bagi pesantren dan para santri. Sejarah peradaban bangsa Indonesia merupakan peradaban yang dijalankan pesantren,” ujar salah satu orator dalam aksi tersebut.

Para santri menilai, ucapan Atalia mencerminkan ketidakpahaman terhadap peran besar pesantren dalam pembangunan moral bangsa. Mereka menegaskan bahwa pesantren telah menjadi pilar penting dalam menjaga nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan.

“Pesantren simbol peradaban yang menjaga moral dan etik. Beberapa waktu ke belakang ada salah satu pejabat negara, dalam hal ini anggota DPR RI, menyampaikan statemen bahwa penggunaan APBN untuk perbaikan sarana pesantren tidak bisa digunakan. Padahal pesantren punya sumbangsih besar untuk negara,” lanjut orator.

Mereka juga mempertanyakan komitmen negara dalam menjamin pendidikan bagi seluruh rakyat, termasuk pesantren. “Negara harus menjamin masyarakatnya terjaga, tapi atas penyampaian Ibu Atalia menuai pertanyaan besar, bagaimana tanggung jawab terhadap rakyatnya, padahal sumbangsih santri dan pesantren sangat besar,” tegasnya.

Sebelumnya, Atalia dalam keterangannya pada Jumat (10/10/2025) meminta pemerintah mengkaji ulang usulan penggunaan dana APBN untuk memperbaiki Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo. Ia menilai mekanisme penggunaan APBN harus dilakukan secara hati-hati dan adil.

“Usulan penggunaan APBN ini harus dikaji ulang dengan sangat serius, sambil memastikan proses hukum berjalan dan kebijakan ke depan lebih adil, lebih transparan, dan tidak menimbulkan kecemburuan sosial,” ujar Atalia kepada wartawan.

Hingga aksi berakhir, situasi di sekitar rumah Ridwan Kamil terpantau kondusif. Aparat kepolisian tampak berjaga untuk mengantisipasi potensi kericuhan, sementara massa aksi membubarkan diri secara tertib setelah menyampaikan aspirasi mereka. (WA/Ow)

Lebih baru Lebih lama