Presiden Prabowo Di New York: Dukung Keamanan Israel, Akui Palestina, Wujudkan Dua Negara

Sumber Foto: diunduh dari youtube United Nations

 

WARTAALENGKA, New York - Presiden Prabowo Subianto menegaskan kembali posisi Indonesia terkait konflik Israel Palestina di forum tingkat tinggi Perserikatan Bangsa Bangsa di New York. Dalam Konferensi Tingkat Tinggi mengenai Palestina dan solusi dua negara, Prabowo menyatakan pengakuan Indonesia terhadap Israel hanya akan dipertimbangkan apabila Israel terlebih dahulu mengakui Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat.

“Kita harus menjamin status kenegaraan Palestina. Namun, Indonesia juga siap menyatakan, saat Israel mengakui kemerdekaan dan status kenegaraan Palestina, Indonesia akan segera mengakui Israel, dan kami akan mendukung seluruh jaminan atas keamanan Israel,” kata Presiden Prabowo di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, Senin 22 September waktu setempat. Pernyataan itu disambut riuh tepuk tangan dari kursi delegasi negara peserta.

Di podium Majelis Umum, Prabowo juga menautkan sikap Indonesia dengan Deklarasi New York yang disahkan 12 September 2025. Menurutnya, dokumen tersebut menyediakan koridor yang adil untuk menghentikan perang dan memulai rekonstruksi Gaza di bawah payung PBB. “Deklarasi New York telah memberikan jalan yang adil dan damai menuju perdamaian,” ujarnya.

Deklarasi New York merespons kekerasan yang menewaskan puluhan ribu warga sipil di Gaza. Substansinya meliputi seruan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, pembentukan misi internasional ber-mandat Dewan Keamanan PBB untuk stabilitas Gaza dan pemulihan, pemulihan akses kemanusiaan dan peran UNRWA, perlindungan relawan, serta agenda rekonstruksi yang dikoordinasikan Bank Dunia bersama Liga Arab dan OKI. Dokumen itu juga mendorong pengakuan negara Palestina dengan batas wilayah mengacu pada parameter 1967.

Prabowo mengecam seluruh kekerasan terhadap warga sipil dan menekankan bahwa kredibilitas sistem multilateral kini ikut dipertaruhkan. “Kami mengecam seluruh aksi kekerasan terhadap warga sipil. Oleh karena itu, hari ini, dengan penuh rasa bermartabat, kita berkumpul dalam waktu yang bersejarah ini, untuk sama-sama memikul tanggung jawab. Tanggung jawab yang kita pikul bersama ini tidak hanya menentukan masa depan Palestina, tetapi juga masa depan Israel, dan kredibilitas dari Perserikatan Bangsa-Bangsa,” kata Presiden Prabowo.

Ia menutup pidato dengan dorongan agar negara negara anggota bergerak serempak mengakhiri pertumpahan darah. “Kita butuh perdamaian itu sekarang! Perdamaian segera! Kita butuh mewujudkan perdamaian!” ucapnya.

KTT mengenai Palestina dan solusi dua negara merupakan rangkaian Sidang Majelis Umum ke 80 PBB. Forum ini diinisiasi Prancis dan Arab Saudi, diwakili Presiden Emmanuel Macron dan Menteri Luar Negeri Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud. Sesi pembuka diisi pernyataan Macron, Menlu Arab Saudi, dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Pada sesi berikutnya, 33 pemimpin delegasi menyampaikan pandangan, dengan urutan berbicara antara lain Raja Yordania Abdullah II, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, Presiden Portugal Marcelo Rebelo de Sousa, lalu Presiden Prabowo pada giliran kelima. (WA)

Lebih baru Lebih lama