Sumber Foto: Istimewa |
WARTAALENGKA,
Cianjur - Upaya memperluas pendidikan pemilih di kalangan Pemilih
Pemula kembali digelorakan KPU Kabupaten Cianjur lewat format “alumni
mengajar”. Pada Jumat (19/9/2025), Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan
Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM (Sosdiklihparmas & SDM) KPU
Cianjur, Fikri Audah NSY, yang juga alumnus STAI Al-Azhary Cianjur, hadir di Pesantren
Ta’aruf Mahasiswa Baru Tahun 2025 untuk berbagi pengalaman
sekaligus menggelar sosialisasi kepemiluan. Sedikitnya 140 mahasiswa baru dari
berbagai program studi mengikuti sesi tersebut di Aula Kampus STAI Al-Azhary
Cianjur.
Berangkat
dari perspektif alumnus, Fikri menekankan keterkaitan erat antara ekosistem
kampus dan ekosistem kepemiluan: pembelajaran dikampus serta pengalaman berorganisasi kemahasiswaan melatih disiplin
berpikir, manajemen masalah, serta jejaring kolaboratif yang diperlukan dalam
kerja-kerja demokrasi. “Tiga hal ini adalah bekal yang sangat relevan untuk
mendukung kerja-kerja kepemiluan dan memastikan Pemilu/Pilkada serentak
berjalan tertib, inklusif, dan berintegritas,” ujarnya.
Sesi
dilanjutkan dengan pengantar ringkas tentang arsitektur demokrasi Indonesia mulai
dari kerangka regulasi hingga tahapan teknis Pemilu dan Pilkada di level
nasional dan daerah. Fikri mendorong kampus menjadikan literasi demokrasi
sebagai budaya akademik, sembari membuka ruang partisipasi bermakna bagi
mahasiswa. “Mahasiswa memiliki banyak ruang kontribusi, mulai dari berperan
sebagai bagian dari penyelenggara di tingkat TPS/PPK/PPS sesuai ketentuan,
hingga menjadi corong informasi kepemiluan yang akurat bagi masyarakat,”
kata Fikri.
Beberapa
mahasiswa yang pernah bertugas pada pemilu/pilkada di tingkat TPS juga
membagikan pengalaman lapangan mereka dan merasa bangga pernah menjadi bagian
dari kesuksesan hajat nasional Pemilu dan Pilkada serentak tahun 2024.
KPU Kabupaten Cianjur menegaskan, kolaborasi dengan perguruan tinggi dan juga sekolah merupakan bagian dari program pendidikan pemilih berkelanjutan di luar tahapan Pemilu. Tujuannya melahirkan generasi pemilih pemula yang melek prosedur, kritis terhadap informasi, dan siap terlibat aktif—baik sebagai pemilih berintegritas maupun sebagai bagian dari penyelenggara—pada momentum demokrasi mendatang. (WA)