![]() |
Sumber Foto: RRI |
WARTAALENGKA,
Jakarta – Baru dua pekan menjabat sebagai Menteri Keuangan, Purbaya
Yudhi Sadewa langsung membuat gebrakan yang bikin publik menoleh. Dari
mengguyur bank BUMN dengan dana raksasa, mengejar penunggak pajak, memastikan
aliran dana IKN, hingga mencegah kaburnya dolar ke luar negeri, semua
dilakukannya dalam waktu singkat.
Gebrakan
awal ini disebut Purbaya sebagai langkah menjaga stabilitas ekonomi nasional
sekaligus memperkuat kepercayaan publik terhadap Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN).
“Strategi
ini penting untuk menurunkan biaya dana, meningkatkan penerimaan negara, dan
memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap APBN,” kata Purbaya, Jumat
(19/9/2025).
Lantas,
apa saja gebrakan yang langsung digeber Menkeu baru ini?
1.
Guyur Bank BUMN Rp 200 Triliun
Purbaya
menempatkan dana segar Rp 200 triliun ke bank-bank milik negara (Himbara).
Tujuannya, menurunkan bunga pinjaman sekaligus menghentikan “perang bunga”
antarbank.
“Saya
pikir dengan cara itu, paling enggak kalau mereka belum bisa menyalurkan,
karena mereka punya uang lebih, mereka enggak akan perang bunga lagi,” ujar
Purbaya di Kantor Presiden, Senin (15/9/2025).
Kebijakan
ini diharapkan memudahkan masyarakat mengakses kredit lebih murah, sekaligus
mendorong konsumsi. Bank juga bisa menyalurkan dana ke program pemerintah,
termasuk Koperasi Desa Merah Putih.
2.
Kejar Rp 60 Triliun dari Penunggak Pajak
Purbaya
mengincar penerimaan negara dari para penunggak pajak besar. Kemenkeu mencatat
ada 200 wajib pajak dengan total tunggakan mencapai Rp 60 triliun.
“Dalam
waktu dekat akan kami tagih, dan mereka enggak akan bisa lari,” tegasnya,
Selasa (23/9/2025).
Untuk
mempercepat penagihan, Kemenkeu menggandeng Polri, Kejaksaan Agung, KPK, dan
PPATK. Ia juga menegaskan tak akan ada tax amnesty seperti yang pernah
diterapkan era Sri Mulyani.
3.
Dana IKN Tetap Mengalir
Meski
publik meragukan kelanjutan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), Purbaya memastikan
alokasi APBN untuk IKN tetap tersedia. Bahkan, pencairan dana akan lebih cepat
pada 2026.
“Kami
harapkan nanti, ketika kelihatan mulai jalan, swasta akan masuk ke sana,”
ujarnya, Rabu (24/9/2025).
Menurutnya,
APBN menjadi modal awal membangun infrastruktur dasar IKN sekaligus bukti
keseriusan pemerintah sebelum investor swasta masuk.
4.
Cegah Kaburnya Dolar ke Luar Negeri
Gebrakan
lain yang disiapkan Purbaya adalah memberikan insentif agar orang kaya
Indonesia tidak lagi menyimpan dolar di luar negeri.
“Setiap
bulan banyak juga orang Indonesia yang kirim dollar ke luar negeri.
Uang-uangnya utamanya ke beberapa negara di kawasan sini. Jadi kita akan
mencegah itu dengan insentif yang menarik,” ungkapnya, Sabtu (20/9/2025).
Insentif
tersebut sedang dibahas dalam rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto.
Skemanya akan berbasis pasar, agar WNI lebih memilih menyimpan dolar di
Indonesia.
Tantangan
Menanti
Gebrakan
ini hadir di tengah penerimaan pajak yang melambat. Hingga Agustus 2025,
setoran pajak tercatat Rp 1.135,4 triliun, turun 5,1 persen dibanding periode
yang sama tahun lalu.
Meski demikian, Purbaya optimistis langkah awalnya akan jadi pondasi untuk menjaga likuiditas perbankan, meningkatkan penerimaan negara, mempercepat pembangunan IKN, sekaligus menekan capital outflow. (WA/Ow)