![]() |
Sumber Foto: VOI |
WARTAALENGKA,
Jakarta – Mantan Menko Polhukam Mahfud MD menolak keras usulan
pembubaran DPR RI. Menurutnya, wacana itu bukan hanya tidak realistis, tetapi
juga sangat berisiko bagi demokrasi Indonesia.
Dalam
siniar Terus Terang yang ditayangkan di kanal YouTube Mahfud MD Official,
Kamis (28/8/2025), Mahfud menegaskan bahwa DPR merupakan instrumen konstitusi
yang wajib ada dalam negara demokrasi.
“Isu
pembubaran DPR itu terlalu berisiko dan mengada-ada. Saya sering katakan, DPR
kita buruk, partai kita buruk. Tapi jauh lebih baik punya DPR yang buruk dan
partai yang jelek daripada tidak ada sama sekali,”
ujar Mahfud.
Ia
menambahkan, tanpa keberadaan DPR, kekuasaan seorang pemimpin bisa meluas tanpa
batas. “Kalau negara demokrasi tidak ada DPR, bahaya. Sekalipun presidennya
bagus, tanpa DPR bisa sewenang-wenang,” sambungnya.
Mahfud
menilai, keberadaan DPR masih memberi ruang bagi rakyat untuk mengevaluasi,
mengkritik, hingga memberi sanksi melalui pemilu. “Itulah mekanisme
demokrasi. Kalau DPR jelek, rakyat masih bisa koreksi di pemilu. Tapi kalau DPR
dibubarkan, rakyat tak punya saluran sama sekali,” jelasnya.
Pernyataan
Mahfud muncul di tengah maraknya kritik publik terhadap kinerja parlemen. Isu
pembubaran DPR sempat mencuat menyusul perdebatan soal anggaran dan kinerja
legislator.
Meski mengakui kelemahan DPR dan partai politik di Indonesia, Mahfud menegaskan kritik seharusnya diarahkan untuk perbaikan, bukan penghapusan lembaga demokrasi. (WA/Ow)