WARTAALENGKA, Cianjur - Paparan cahaya, terutama di era
digital, menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Salah satu jenis
cahaya yang sering disebut adalah "blue light" atau cahaya biru. Blue
light berasal dari sinar matahari, layar gadget (ponsel, tablet, komputer), dan
lampu LED. Meski tampak tidak berbahaya, paparan blue light di malam hari
diketahui memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas tidur.
Apa Itu Blue Light?
Cahaya biru merupakan bagian dari
spektrum cahaya tampak dengan panjang gelombang antara 415–495 nanometer.
Energinya tinggi dan mudah menembus retina mata. Secara alami, blue light
berperan penting dalam mengatur ritme sirkadian—jam biologis tubuh yang mengontrol
siklus tidur dan bangun.
Sumber Blue Light
Blue light secara alami berasal dari
sinar matahari, tetapi sumber buatan seperti layar LED, smartphone, tablet, dan
televisi juga mengemisinya dalam jumlah signifikan. Menurut studi dari Harvard
Medical School (2012), layar digital bisa memengaruhi pola tidur bila digunakan
terlalu dekat dengan waktu tidur.
Pengaruh Blue Light terhadap Tidur
Paparan blue light pada malam hari
terbukti menghambat produksi melatonin, hormon yang membantu tubuh bersiap
untuk tidur. Sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal *Chronobiology
International* (2014) menunjukkan bahwa orang yang terpapar cahaya biru 6 jam
sebelum tidur mengalami penundaan waktu tidur rata-rata 1 jam dibandingkan
mereka yang tidak terpapar.
Riset Lain yang Mendukung
- Studi oleh Chang et al. (2015) di
*PNAS* menemukan bahwa membaca buku elektronik sebelum tidur mengurangi jumlah
total tidur dan menurunkan rasa kantuk.
- Penelitian oleh Heo et al. (2017) di
*Journal of Clinical Sleep Medicine* menunjukkan korelasi signifikan antara
penggunaan gadget di malam hari dan gangguan tidur di kalangan remaja.
Dampak Jangka Panjang
Gangguan tidur kronis yang disebabkan
oleh paparan blue light dapat meningkatkan risiko gangguan metabolik, obesitas,
tekanan darah tinggi, dan penurunan fungsi kognitif. Dalam jangka panjang,
ritme sirkadian yang terganggu juga dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi
dan gangguan mental lain.
Cara Mengurangi Dampak Blue Light
1.Gunakan filter atau mode “Night Shift” di perangkat digital.
2. Hindari layar gadget setidaknya 1–2 jam sebelum tidur.
3. Gunakan kacamata khusus blue light blocker.
4. Maksimalkan paparan sinar matahari di pagi hari untuk menjaga ritme sirkadian.
Blue light memang memiliki manfaat di siang hari, namun paparan berlebihan di malam hari bisa berdampak buruk terhadap tidur dan kesehatan secara keseluruhan. Dengan mengatur paparan dan menggunakan teknologi yang mendukung, efek negatif blue light dapat diminimalkan. (WA/Ow)