![]() |
Sumber Foto: Tirto.Id |
WARTAALENGKA,
Cianjur – Sepeda motor telah menjadi bagian penting dalam kehidupan
masyarakat Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS, 2024),
terdapat lebih dari 125 juta unit motor aktif di Indonesia, menjadikannya
sarana transportasi utama bagi lebih dari 70% penduduk.
Namun, riset menunjukkan bahwa lebih dari 40% pengguna motor tidak melakukan
perawatan rutin sesuai standar pabrikan, yang berdampak pada efisiensi bahan
bakar, umur mesin, dan bahkan keselamatan berkendara (Journal of Automotive
Engineering, 2023).
Perawatan
motor yang benar bukan hanya soal menjaga tampilan, tapi juga soal kinerja
mesin, keamanan, dan keberlanjutan lingkungan.
Prinsip
Dasar Ilmiah dalam Merawat Motor
Setiap
komponen motor bekerja melalui reaksi mekanis dan termodinamika — yaitu
gesekan, tekanan, dan suhu tinggi.
Tanpa
pelumasan dan pendinginan yang tepat, gesekan tersebut menghasilkan panas
berlebih yang dapat mempercepat oksidasi oli, keausan logam, dan penurunan
efisiensi energi.
Penelitian
dari Society of Automotive Engineers (SAE, 2022) menunjukkan bahwa motor
yang dirawat rutin mampu menghemat hingga 25% konsumsi bahan bakar dan
memperpanjang usia mesin hingga dua kali lipat dibandingkan motor yang
diabaikan.
Peran
Oli Mesin dan Waktu Penggantiannya
Oli
berfungsi sebagai pelumas, pembersih, dan pendingin bagian dalam mesin. Seiring
waktu, molekul oli akan terurai akibat panas dan tekanan tinggi, sehingga
kemampuan pelumasan menurun.
Jenis Oli |
Umur Pakai Ideal |
Ciri-ciri Oli Harus Diganti |
Mineral |
2.000–2.500
km |
Warna
menghitam pekat, mesin cepat panas |
Semi-sintetik |
3.000–4.000
km |
Suara
mesin kasar, tarikan berat |
Sintetik
penuh |
5.000–6.000
km |
Viskositas
menurun, konsumsi BBM naik |
Riset
Yamaha Technical Research (2021) membuktikan bahwa oli yang diganti tepat
waktu dapat menurunkan suhu mesin hingga 15°C lebih rendah dibandingkan yang
terlambat diganti.
Pemeriksaan
Sistem Kelistrikan
Sistem
kelistrikan (busi, aki, dan kabel pengapian) menentukan efisiensi pembakaran
bahan bakar.
Ketika busi kotor atau celah elektroda melebar, loncatan api menjadi lemah,
menyebabkan pembakaran tidak sempurna dan boros bensin.
- Bersihkan busi setiap 2.000 km
- Ganti busi tiap 8.000–10.000 km
- Periksa tegangan aki minimal 12,4 volt
dalam kondisi mesin mati
Studi
Automotive Electrical Journal (2020) menyebut bahwa perawatan
kelistrikan yang baik dapat menurunkan emisi karbon motor hingga 18%.
Perawatan
Sistem Bahan Bakar
Bahan
bakar yang kotor atau bercampur air dapat menimbulkan kerak karbon pada ruang
bakar dan karburator (atau injektor).
Gunakan bahan bakar dengan oktan sesuai rekomendasi pabrikan, karena
oktan rendah menyebabkan knocking — getaran akibat pembakaran dini.
Pembersihan
sistem bahan bakar direkomendasikan setiap 5.000 km, termasuk:
- Pembersihan filter udara
- Pembersihan karburator/injektor
- Pemeriksaan selang bahan bakar agar
tidak retak
Riset
Honda R&D Technical Review (2023) menunjukkan bahwa motor dengan
filter udara bersih memiliki peningkatan tenaga hingga 7% dibandingkan
filter yang tersumbat debu.
Pemeriksaan
Rantai, Rem, dan Ban
Komponen
mekanik eksternal juga menentukan keselamatan dan kenyamanan.
- Rantai: beri pelumas
setiap 500 km dan pastikan kekencangan sesuai standar (2–3 cm
kelonggaran).
- Rem: periksa kampas
rem setiap 3.000 km; rem aus meningkatkan jarak pengereman hingga 30%.
- Ban: tekanan ideal
30–33 psi (depan) dan 33–36 psi (belakang) tergantung jenis motor.
Menurut
Traffic Safety Research Institute (2022), 1 dari 5 kecelakaan motor di Indonesia
disebabkan oleh ban aus atau tekanan angin tidak sesuai.
Aspek
Lingkungan dan Efisiensi Energi
Motor
yang tidak terawat mengeluarkan gas buang berlebih seperti karbon monoksida
(CO) dan hidrokarbon (HC).
Studi
dari Environmental Pollution Review (2023) menemukan bahwa mesin dengan
servis rutin mengurangi emisi karbon hingga 40% lebih rendah dibanding motor
yang tidak pernah diservis.
Dengan
demikian, merawat motor berarti juga berkontribusi pada pengurangan polusi
udara dan menjaga kualitas lingkungan perkotaan.
Perawatan
sepeda motor bukan sekadar urusan teknis bengkel, melainkan bagian dari kedisiplinan
dan kesadaran ekologis.
Setiap
tahap perawatan — mulai dari mengganti oli tepat waktu, memeriksa sistem bahan
bakar, hingga menjaga tekanan ban — memiliki dasar ilmiah dalam menjaga kinerja
mesin dan keselamatan pengendara.
Motor
yang terawat baik akan Lebih irit bahan bakar, Lebih aman dikendarai, Lebih
awet dan ramah lingkungan
Pada akhirnya, motor bukan hanya alat transportasi, tetapi sistem mekanik yang hidup — yang membutuhkan perhatian, bukan hanya bahan bakar. (WA/Ow)