![]() |
| Sumber Foto: Klik Dokter |
WARTAALENGKA,
Cianjur – Berendam dengan air garam telah menjadi salah satu
praktik tradisional yang dilakukan berbagai budaya sejak ribuan tahun lalu,
terutama untuk tujuan relaksasi dan penyembuhan. Dalam kajian ilmiah modern,
aktivitas ini dikenal sebagai balneotherapy atau hidroterapi mineral, di
mana air dengan kandungan garam mineral digunakan untuk mendukung kesehatan
fisik maupun mental.
Komponen
utama dari larutan air garam adalah natrium klorida (NaCl), tetapi dalam
praktiknya sering juga digunakan garam mineral seperti garam Epsom (magnesium
sulfat) atau garam Himalaya yang kaya akan mineral tambahan. Kandungan ion-ion
mineral dalam air garam inilah yang berperan dalam memberikan efek terapeutik
pada tubuh manusia.
Secara
fisiologis, berendam dengan air garam memiliki beberapa mekanisme kerja.
Pertama, osmosis: larutan hipertonik dapat membantu menarik cairan
berlebih dari jaringan tubuh, sehingga bermanfaat dalam mengurangi pembengkakan
atau edema. Kedua, efek termal: suhu hangat dari air garam mampu
melebarkan pembuluh darah (vasodilatasi), melancarkan aliran darah,
serta mempercepat pembuangan zat sisa metabolisme.
Manfaat
relaksasi otot juga telah dikaji secara ilmiah. Kandungan magnesium dalam air
garam, misalnya pada garam Epsom, dapat diserap melalui kulit dalam jumlah
terbatas. Magnesium dikenal sebagai mineral penting untuk kontraksi otot,
transmisi saraf, dan regulasi tekanan darah. Studi oleh Waring (2013)
melaporkan bahwa berendam dalam larutan magnesium sulfat dapat meningkatkan
kadar magnesium dalam plasma, meski efek ini masih diperdebatkan.
Selain
itu, berendam dengan air garam juga terbukti memiliki efek positif pada kesehatan
kulit. Air garam mampu bertindak sebagai antiseptik ringan yang membantu
mengurangi pertumbuhan bakteri dan jamur. Penelitian yang dilakukan di Dead
Sea, yang memiliki konsentrasi garam sangat tinggi, menunjukkan manfaat
signifikan untuk penderita psoriasis dan dermatitis atopik, termasuk
pengurangan rasa gatal, peradangan, dan lesi kulit.
Dari
perspektif psikologis, berendam dalam air garam hangat mampu menurunkan kadar
hormon stres kortisol. Riset klinis menyebutkan bahwa hidroterapi dapat
meningkatkan kualitas tidur, mengurangi gejala kecemasan, dan membantu
pemulihan kondisi depresi ringan. Efek relaksasi ini terkait dengan stimulasi
sistem saraf parasimpatik yang mendukung proses pemulihan tubuh.
Namun,
penggunaan air garam juga memiliki keterbatasan. Konsentrasi garam yang terlalu
tinggi dapat menyebabkan iritasi kulit, terutama pada individu dengan kulit
sensitif atau luka terbuka. Selain itu, pasien dengan kondisi medis tertentu
seperti hipertensi berat, gangguan jantung, atau penyakit ginjal disarankan
berkonsultasi terlebih dahulu sebelum melakukan terapi berendam air garam,
karena paparan natrium berlebihan dapat memperberat kondisi.
Studi
terbaru dalam bidang rehabilitasi juga menunjukkan potensi terapi berendam air
garam dalam pemulihan cedera olahraga. Atlet yang menjalani recovery
dengan hidroterapi garam dilaporkan mengalami pemulihan otot lebih cepat,
meskipun hasil ini masih memerlukan validasi lebih lanjut dengan uji klinis
berskala besar.
Selain
manfaat medis, aspek sosial-budaya dari berendam air garam juga menarik untuk
diteliti. Tradisi onsen di Jepang atau terapi garam di kawasan Timur
Tengah telah menjadi bagian dari pola hidup masyarakat selama berabad-abad.
Integrasi antara nilai budaya, kenyamanan psikologis, dan efek fisiologis
menjadikan praktik ini sebagai pendekatan holistik dalam menjaga kesehatan.
Secara
keseluruhan, bukti ilmiah mendukung bahwa berendam dengan air garam memberikan
manfaat nyata bagi kesehatan fisik, kulit, dan psikologis. Meski bukan terapi
utama untuk penyakit serius, praktik ini dapat menjadi terapi komplementer yang
mendukung gaya hidup sehat dan kesejahteraan menyeluruh.
Kesimpulannya, berendam dalam air garam bukan hanya kebiasaan tradisional semata, tetapi memiliki dasar ilmiah yang kuat sebagai terapi alami. Dengan penggunaan yang tepat, praktik ini berpotensi menjadi salah satu metode sederhana namun efektif dalam meningkatkan kualitas hidup manusia modern. (WA/Ow)
