![]() |
Sumber Foto: Istimewa |
WARTAALENGKA,
Majalengka — Anggota DPR RI Dapil Jawa Barat IX, Ujang
Bey, S.IP., M.IP., menggelar Kunjungan Daerah Pemilihan (KUNDAPIL) di Cafe
Marlina, Kecamatan Lemahsugih, Majalengka, Minggu (07/09/2025). Sejak siang,
ruang pertemuan dipadati sekitar ratusan warga: tokoh masyarakat, tokoh agama,
pemuda, hingga perwakilan komunitas setempat. Format dialog terbuka dipilih agar aspirasi mengalir
tanpa sekat; agenda utamanya: mendengar, mencatat, dan menindaklanjuti.
Deretan
isu yang muncul mencerminkan kebutuhan paling dasar warga. Persoalan sertifikat
tanah menempati urutan pertama: proses administrasi yang panjang, persyaratan
berlapis, dan kepastian hukum yang kerap tertunda. Warga berharap ada terobosan
untuk percepatan layanan. Di saat yang sama, tekanan ekonomi hingga ke level
rumah tangga memantik permintaan dukungan yang lebih sistematis bagi pelaku
usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Permohonan bantuan pendidikan bagi
keluarga kurang mampu juga mengemuka sebagai kebutuhan mendesak agar anak-anak
tidak terhenti di tengah jalan.
Ujang Bey merespons dengan menegaskan komitmen advokasi di tingkat pusat. Ia menilai penataan layanan pertanahan dan penguatan program pemberdayaan ekonomi adalah dua kunci yang harus berjalan beriringan—satu memberi kepastian hukum atas aset, satu lagi menjaga daya tahan ekonomi warga.
Dalam sesi pernyataan, ia
menyampaikan: “Saya benar-benar memahami kesulitan yang dialami oleh
masyarakat, baik dalam hal pengurusan sertifikat tanah yang masih rumit maupun
tantangan ekonomi yang mereka hadapi sehari-hari. Saya berkomitmen untuk
mendorong langkah-langkah pemerintah agar prosedur sertifikasi tanah dapat
dipermudah dan dipercepat sehingga warga tidak lagi terbebani oleh proses yang
panjang. Selain itu, penguatan program pemberdayaan ekonomi, khususnya bagi
UMKM dan bantuan pendidikan, akan menjadi catatan bagi saya, agar jika suatu
hari saya mendapatkan program bantuan itu, lemahsugih akan menjadi prioritas
untuk saya berikan. Aspirasi ini akan saya perjuangkan secara maksimal demi
peningkatan kesejahteraan masyarakat di dapil kami.”
Di
luar isu pertanahan dan ekonomi, warga juga menyoroti layanan publik yang
dinilai masih berbelit serta kebutuhan perbaikan infrastruktur dasar. Aspirasi
tersebut dihimpun sebagai basis kerja legislasi, pengawasan, dan penganggaran
agar kebijakan di pusat selaras dengan realitas di lapangan. Ujang menekankan
bahwa jalur komunikasi dengan konstituen akan terus dibuka—melalui kunjungan
berkala, kanal pengaduan, hingga pertemuan tematik—agar proses penyaluran
aspirasi bersifat berkelanjutan, bukan seremonial.
KUNDAPIL di Lemahsugih ini meneguhkan fungsi representasi: Peran aktif anggota DPR seperti Ujang Bey sangat dibutuhkan untuk menjembatani kebutuhan masyarakat dengan kebijakan pemerintah, sehingga program-program pembangunan dan bantuan sosial dapat tepat sasaran dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan. Kunjungan di Cafe Marlina ini menjadi bukti nyata komitmen politik yang berorientasi pada pelayanan dan kemajuan daerah, sekaligus momentum memperkuat sinergi antara pemerintah, legislatif, dan masyarakat luas. (WA)