![]() |
| Sumber Foto: Risdem |
WARTAALENGKA,
Cianjur – Sejumlah perwakilan organisasi dan komunitas pegiat
sosial, pendidikan, dan kepemudaan di Kabupaten Cianjur menggelar forum diskusi
bertajuk Kajian Makan Malam (KMM). Kegiatan yang berlangsung pada Jumat,
12 September 2025, di Ladanya Resto ini menjadi ruang pertemuan bagi para
pemuda yang peduli terhadap masa depan daerah, khususnya dalam upaya
meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
KMM
diinisiasi oleh kelompok pemuda Cianjur yang sadar akan peran strategis mereka
sebagai agen perubahan dan kontrol sosial. Forum ini menghadirkan perwakilan
komunitas mahasiswa, organisasi kepemudaan, hingga pegiat sosial, yang
masing-masing membawa perspektif sesuai bidang garapannya.
Dalam
forum tersebut, Komunitas Psychoedu menyoroti isu kesehatan mental
pelajar di Cianjur yang masih menjadi tantangan serius, termasuk maraknya kasus
yang melibatkan peserta didik dalam persoalan psikologis maupun tindak
kekerasan seksual. Sementara itu, RISDEM Institute menekankan persoalan
mendasar pada pemerataan akses pendidikan, ekonomi, dan kesehatan di wilayah
Cianjur yang luas, yang menurut mereka masih menjadi penghambat peningkatan
IPM.
Isu
IPM ini juga ditegaskan oleh Cianjur Youth Leaders, yang menilai
stagnasi capaian IPM merupakan problem lama yang hingga kini belum menunjukkan
perbaikan signifikan. Mereka menekankan pentingnya membangun strategi bersama
dan kepemimpinan kolektif di kalangan pemuda untuk mendorong perubahan.
Sementara
Kejar Mimpi Community menambahkan bahwa selain fokus pada perbaikan IPM,
persoalan lemahnya kolaborasi antarelemen pemuda juga menjadi kendala
tersendiri. “Harapan kami adalah terciptanya komitmen nyata untuk saling
berkolaborasi, agar peran pemuda dalam menyelesaikan persoalan sosial di
Cianjur lebih terasa,” ujar perwakilan komunitas tersebut.
Diskusi
yang dipandu oleh Jahsaya Alfath dari Yayasan Mandiri Bersemi itu berlangsung
hangat sekaligus serius. Menurutnya, kegiatan ini diharapkan menjadi pemantik
kolaborasi lintas organisasi demi memperkuat langkah perbaikan Cianjur ke
depan. Dukungan juga datang dari pengelola Ladanya Resto yang memberikan ruang
acara sebagai bentuk partisipasi dalam gerakan kolektif ini.
Menutup forum, seluruh peserta sepakat bahwa kolaborasi komunitas dan organisasi merupakan kunci dalam memperbaiki tantangan pembangunan di Cianjur. Terutama, mereka menaruh harapan besar agar capaian IPM Kabupaten Cianjur dapat meningkat signifikan melalui kerja bersama yang berkelanjutan. (WA/Ow)
