![]() |
Sumber Foto: diunggah dari gerinda.id |
WARTAALENGKA,
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati
Djojohadikusumo, mendorong generasi muda agar berani menciptakan usaha sendiri
ketimbang menggantungkan nasib pada pemerintah. Menurutnya, pola pikir yang
hanya menunggu lowongan pekerjaan sudah tidak relevan di era ekonomi digital
dan otomasi industri.
"Kalau
punya kreativitas, jadilah pengusaha, jadilah entrepreneur, daripada ngomel
nggak ada kerjaan, bikin kerjaan buat teman-teman. Kalau, misalnya, lo bisa
masak, bikinlah bisnis kuliner, bisa jahit, bikinlah bisnis fesyen,"
kata Rahayu kepada ANTARA di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.
Ia
mengingatkan, pola pikir bergantung kepada pemerintah untuk menyediakan
lapangan kerja menyerupai mentalitas rakyat pada masa kolonial, ketika
pekerjaan sepenuhnya ditentukan oleh pemimpin atau kalangan priyayi. Kini, kata dia, teknologi memungkinkan generasi muda
lebih mandiri.
"Walaupun dengan catatan sebenarnya banyak yang
nanti akan secara industri itu besar. Agroindustri pasti
akan tetap besar dan diprediksi akan meningkat, karena food security kita salah
satu fokus utamanya Presiden," tambahnya.
Generasi
Muda Diminta Melek Investasi
Tak
hanya mendorong wirausaha, Rahayu juga mengajak generasi muda untuk mengelola
keuangan secara bijak melalui investasi, bukan hanya mengandalkan tabungan
konvensional.
"Kalau
masih dengan pemikiran seperti itu, nanti 10 tahun kemudian udah saatnya
anak-anaknya masuk kuliah, duitnya nggak cukup. Caranya adalah investasi,"
ujarnya.
Ia
menyebutkan, pemerintah telah membentuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata
Nusantara (BPI Danantara), yang diharapkan mampu memperkuat ekosistem investasi
nasional dan mendukung pembiayaan berbagai proyek strategis.
"Ada
20 sampai 25 yang akan diinvestasikan, salah satunya untuk bauksit, dan segala
macam hilirisasi yang nilai tambahnya untuk ekonomi Indonesia itu bisa sampai
32 kali lipat," tutur Rahayu.
Hilirisasi
dan Ekonomi Masa Depan
Rahayu
menilai kebijakan hilirisasi akan menjadi salah satu penggerak utama
pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam satu dekade ke depan, dengan potensi
menciptakan jutaan lapangan kerja baru. Menurutnya, keberanian generasi muda
untuk terlibat dalam rantai nilai industri masa depan adalah kunci agar
Indonesia tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga produsen bernilai
tambah tinggi.
Pesan Rahayu sejalan dengan fokus pemerintah Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya keamanan pangan, energi, dan hilirisasi sumber daya alam. (WA)