DIPLOMAT KEMLU TEWAS: MATI LEMAS ATAU MISTERI TAK TERUNGKAP?

Sumber Foto: Poros Jakarta

WARTAALENGKA, Jakarta – Diplomat muda Kemlu, Arya Daru Pangayunan (39), ditemukan tewas di kamar kos kawasan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa pagi, 8 Juli 2025. Laporan resmi menyatakan, penyebab kematian ADP sudah jelas: ia meninggal karena kekurangan oksigen, atau “mati lemas,” menurut Polda Metro Jaya.

Dokter dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Yoga Tohijiwa, memaparkan bahwa korban diperkirakan meninggal antara dua hingga delapan jam sebelum pemeriksaan luar jenazah dilakukan pada pukul 13.55 WIB.

Dalam autopsi, ditemukan sederet luka dan memar di tubuh ADP — termasuk kelopak mata atas kiri, bibir bagian dalam, lengan atas dan bawah kanan. Luka ini diyakini akibat kekerasan tumpul dan bukan lebam pasca kematian.

Dokter Yoga menjelaskan memar pada lengan dapat dipicu oleh aktivitas pemanjatan tembok di rooftop lantai 12 Gedung Kemlu—aktivitas yang dilakukan korban sebelum ditemukan tewas.

Tim forensik juga mencatat luka lecet dangkal di pipi dan leher, beserta tanda pembengkakan paru-paru, pelebaran pembuluh darah, dan pendarahan di organ dalam. Hasil ini tidak menunjukkan adanya penyakit bawaan sebelum kematian.

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, menegaskan bahwa meskipun tidak ditemukan unsur pidana, penyidikan tetap berjalan dan belum dihentikan. Pintu kamar hanya bisa diakses dari luar lewat tiga lapis kunci, tidak ada plafon rusak, serta sidik jari dan DNA pada lakban hanya milik korban.

Kesimpulan penyidik: ADP meninggal tanpa keterlibatan orang lain. Hingga kini, tidak ditemukan pihak lain yang terlibat secara langsung dalam kematiannya. Kasus ini belum masuk ke tahap SP3 (hentikan penyidikan).

Sementara itu, keluarga ADP menyatakan ketidakpercayaan terhadap narasi bunuh diri. Mereka mendesak adanya pengusutan lebih lanjut untuk memastikan fakta di balik kematian tragis ini.

Secara kronologi: ADP ditemukan tewas oleh petugas kos pada 8 Juli sekitar pukul 08.00 WIB, lalu jenazah diperiksa sekitar siang hari. Autopsi mengungkap luka fisik, sementara hasil labfor menunjukkan tidak ada unsur kriminal dalam kejadian tersebut.

Meski temuan awal menunjukkan kematian akibat mati lemas, publik menunggu penjelasan penuh terkait kondisi mental korban dan latar belakang peristiwa lanjutan yang memicu tindakan ekstrem yang menyebabkan kematian. (WA/Ow)

Lebih baru Lebih lama