WARTAALENGKA, Cianjur - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi,
mengusulkan kebijakan baru yang mengharuskan siswa di seluruh jenjang
pendidikan di provinsi tersebut untuk memulai kegiatan belajar pada pukul 06.00
WIB, dari Senin hingga Jumat. Kebijakan ini dituangkan dalam Surat Edaran
Gubernur Jabar Nomor 51/PA.03/Disdik dan ditujukan kepada seluruh bupati dan
wali kota di Jawa Barat untuk dikoordinasikan hingga tingkat kecamatan dan
desa.
Menurut Dedi, perubahan ini bertujuan
untuk menyeragamkan jadwal belajar antara jenjang SMP dan SMA, yang saat ini
memiliki perbedaan hari belajar. Ia juga menyebut bahwa kebijakan serupa pernah
diterapkannya saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta.
Namun, kebijakan ini menuai beragam
tanggapan. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, mengingatkan
bahwa sudah ada ketentuan dari pemerintah pusat mengenai durasi dan hari
belajar yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang
Penguatan Pendidikan Karakter. Ia menegaskan bahwa kebijakan daerah sebaiknya
mengacu pada ketentuan yang sudah ditetapkan oleh kementerian.
Pengamat pendidikan dari Yayasan Guru
Belajar, Bukik Setiawan, juga mengkritisi kebijakan ini. Ia menyatakan bahwa
memajukan jam masuk sekolah dapat menyebabkan kelelahan, kurang fokus, dan
menurunkan daya serap siswa selama pembelajaran. Hal ini disebabkan oleh ritme
sirkadian remaja yang berbeda dari orang dewasa, sehingga membutuhkan waktu
tidur yang cukup.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat,
Purwanto, menyatakan bahwa sistem baru ini masih dalam proses perumusan dan
akan diterapkan setelah Peraturan Gubernur ditandatangani.
Sementara itu, Komisi X DPR RI meminta
agar kebijakan ini dikaji lebih dalam, mempertimbangkan dampaknya terhadap
kualitas belajar siswa dan kesiapan infrastruktur pendukung.
Kebijakan ini menimbulkan perdebatan antara upaya meningkatkan disiplin dan efisiensi waktu belajar dengan kebutuhan biologis dan psikologis siswa. Pemerintah daerah diharapkan dapat mempertimbangkan masukan dari berbagai pihak sebelum menerapkan kebijakan yang berdampak luas ini. (WA/Ow)