WARTAALENGKA, Cianjur - Pengusaha nasional Andi Syamsuddin
Arsyad, yang lebih dikenal sebagai Haji Isam, membantah kabar yang menyebutkan
dirinya berupaya mengakuisisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) melalui
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Dalam pernyataan tertulisnya, Haji
Isam menegaskan bahwa dirinya tidak mengetahui dan tidak terlibat dalam
pencalonan Amran Sulaiman sebagai Ketua Umum PPP. Ia menekankan bahwa langkah
politik Amran merupakan keputusan pribadi yang tidak berkaitan dengan dirinya.
"Itu haknya Pak Amran, saya tidak
tahu menahu soal itu," ujar Haji Isam. Ia juga membantah tudingan bahwa
dirinya dan Amran Sulaiman menunggu restu dari Presiden Prabowo Subianto untuk
mengambil alih PPP. Menurutnya, kabar tersebut sangat tidak mendasar.
Ketua Majelis Pertimbangan PPP,
Romahurmuziy, juga membantah isu tersebut. Ia menegaskan bahwa pencalonan Amran
Sulaiman sebagai Ketua Umum PPP adalah hasil diskusi internal partai dan bukan
karena campur tangan Haji Isam. Romahurmuziy menyatakan bahwa PPP sedang
mencari pemimpin yang memiliki kapasitas dan sumber daya untuk membawa partai
kembali ke Senayan.
Romahurmuziy juga mengakui bahwa Haji
Isam memiliki jaringan komunikasi yang luas dengan berbagai partai politik,
namun menekankan bahwa hal tersebut tidak berarti Haji Isam berupaya
mengakuisisi PPP. Ia menyebut bahwa PPP sedang melakukan pencarian pemimpin
yang luar biasa yang bersedia mewakafkan sumber daya yang dimilikinya untuk
membantu PPP kembali ke Senayan.
Haji Isam juga menyayangkan munculnya
narasi yang mengaitkan dirinya dengan sejumlah menteri di Kabinet Merah Putih
Presiden Prabowo. Ia menegaskan bahwa para menteri dipilih oleh Prabowo atas
dasar kemampuan dan profesionalisme, bukan karena memiliki kedekatan dengan
dirinya.
Sebelumnya, muncul kabar bahwa Haji
Isam akan mengakuisisi PPP melalui kerabatnya, Amran Sulaiman, yang saat ini
menjabat sebagai Menteri Pertanian. Namun, baik Haji Isam maupun Romahurmuziy
telah membantah kabar tersebut.
Amran Sulaiman sendiri masuk dalam
bursa calon Ketua Umum PPP setelah diskusi Romahurmuziy dengan Presiden Joko
Widodo. Romahurmuziy menyatakan bahwa Amran adalah sosok yang sesuai dengan
kebutuhan PPP di 2029 mendatang. Namun, Amran masih mempertimbangkan tawaran
tersebut karena kesibukannya sebagai Menteri Pertanian.
Dengan klarifikasi dari Haji Isam dan
Romahurmuziy, diharapkan isu mengenai akuisisi PPP dapat mereda dan partai
dapat fokus pada persiapan Muktamar yang direncanakan pada September 2025.
PPP saat ini sedang mencari pemimpin
yang dapat membawa partai kembali ke Senayan pada Pemilu 2029. Partai
menekankan pentingnya memiliki pemimpin yang memiliki kapasitas, integritas,
dan sumber daya untuk mencapai tujuan tersebut.
Romahurmuziy menyatakan bahwa PPP
membutuhkan tokoh yang dikenal di tengah masyarakat, memiliki keteladanan, dan
memiliki sumber daya yang cukup untuk mendukung kegiatan partai. Ia menekankan
bahwa pencarian pemimpin ini dilakukan secara terbuka dan transparan.
Sementara itu, Haji Isam menyatakan
bahwa dirinya tidak memiliki niat untuk terlibat dalam politik praktis atau
mengakuisisi partai politik. Ia menegaskan bahwa fokusnya adalah pada kegiatan
bisnis dan kontribusi sosial di masyarakat.
Dengan demikian, isu mengenai akuisisi
PPP oleh Haji Isam melalui Amran Sulaiman telah dibantah oleh kedua belah
pihak. PPP kini dapat melanjutkan proses internalnya untuk memilih pemimpin
yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan partai.
Muktamar PPP yang direncanakan pada
September 2025 akan menjadi momentum penting bagi partai untuk menentukan arah
dan strategi dalam menghadapi Pemilu 2029. Partai berharap dapat memilih
pemimpin yang mampu membawa PPP kembali ke Senayan dan memperkuat posisi partai
di kancah politik nasional.
Dalam proses pencarian pemimpin ini,
PPP menekankan pentingnya keterbukaan, transparansi, dan partisipasi aktif dari
seluruh kader dan anggota partai. Partai berharap dapat menemukan sosok yang
mampu menyatukan dan memimpin partai menuju kesuksesan di masa depan.
Dengan klarifikasi dan bantahan dari
Haji Isam dan Romahurmuziy, diharapkan isu mengenai akuisisi PPP dapat
diselesaikan dan partai dapat fokus pada persiapan Muktamar serta strategi
untuk menghadapi Pemilu 2029.
PPP berkomitmen untuk terus memperkuat posisi partai dan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan dan kemajuan bangsa Indonesia. (WA/Ow)